Langsung ke konten utama
Kehormatan Diri
Senin, 04 Mei 2015, 11:00 WIB
Sulap itu menarik. Magic itu menarik. Namun, mengapa justru saat revealed, terbuka rahasianya, maka sulap itu justru enggak menarik lagi?

Film-film beranimasi tinggi, bergambar hebat, ketika penonton enggak tahu rahasianya, maka akan membuat mereka terpukau. Dan keterpukauan penonton bisa jadi akan bertahan lama. Jika itu terjadi, maka akan menjadikan mereka menunggu sekuel-sekuel berikutnya.

Saat terbuka rahasianya, penonton pun menjadi tertawa. Sebagiannya senang. Sebagiannya lagi menertawakan diri sendiri. "Dibohongin animasi, hehehe ...."

Demikian pula halnya ketika manusia tidak dibuka aibnya, tidak dibuka kesalahannya, tidak dibuka pula kekotorannya, kebusukannya. Maka, bisa jadi ia akan menegakkan kepalanya. Orang lain juga akan memandangnya sebagai orang yang hebat, mulia, dan tinggi.

Namun, apa yang terjadi manakala kebusukannya, aibnya, kesalahannya, ataupun keburukannya dibuka oleh Allah SWT? Sangat bisa jadi sebisa apa pun dia menutupi segala kegalauannya. Dia akan tetap galau. Tetap tidak akan tegak sempurna wajahnya. Dan yang sudah bisa jadi diperkirakan adalah orang-orang akan kehilangan rasa hormatnya pada diri orang yang dibuka aib, kesalahan, atau keburukannya tersebut.

Manusia itu bukan hanya soal tampilan fisik. Bukan hanya masalah aksesoris, tetapi juga soal kehormatan, kemuliaan, dan harga diri. Bila sudah tidak ada atau malah tidak peduli dengan kehormatan, kemuliaan, dan harga dirinya, maka bisa jadi pula ia sudah akan tambah menabrak banyak hal; atau sudah shummun bukmun 'umyun, sudah buta mata hati. Maka, mereka akan menjadi pribadi yang tidak bisa lagi mendapat nasihat.

Segala keberhasilan, kesuksesan, kemewahan, jabatan yang saat ini kita emban, semuanya adalah ujian dari Allah SWT. Jika kita berhasil menjalankan amanah yang diemban itu, niscaya kita akan menjadi orang yang sukses, insya Allah, baik sukses di dunia maupun di akhirat. Tetapi, itu semua (keberhasilan, kesuksesan, dan jabatan yang kita raih) pada hakikatnya karena Allah SWT sayang dan senang dengan kita sehingga semuanya itu diberikan agar kita banyak bersyukur dan berzikir kepada-Nya.

Karena itu, enggak usah terlalu bergembira secara berlebihan. Tetaplah bersyukur dan selalu dekat kepada-Nya. Sebab, bagi Allah SWT sangat mudah bagi-Nya untuk mengambil itu semua. Yang kaya bisa jatuh miskin, yang punya jabatan tinggi bisa tak punya apa-apa. Semuanya bisa berubah dalam waktu singkat. Kun fayakun, selesai semuanya.

Semuanya bisa sirna dan musnah dalam hitungan waktu. Contohnya, Allah SWT angkat semua aib kita, Allah buka semua keburukan kita sehingga semua orang menjadi tahu siapa diri kita sebenarnya. Jika ini terjadi, maka segala kemewahan, kekayaan, kesuksesan, dan jabatan hilang dalam waktu singkat. Bila itu yang muncul, maka kita sesungguhnya tak lebih dari asfala safilin, yakni orang yang paling rendah derajatnya. Wallahu a'lam.
Oleh Ustaz Yusuf Mansur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cher mes parents

Cher Papa/Maman, Quand j'etais petite, vous m'a gardez bien, enseignez et priez pour moi.. Apres finir mes etudes, travail, gagner de l' argent ... Et, maintenant j'ai 33 ans... Mercredi, le 20 Mars en 1996, et Lundi, le 12 Mars 2007. Mon Dieu, donnez le beau chateau au Paradis pour papa et maman. Je vous souvien toujours. cher enfant-lr

Born

Empat minggu yang lalu adalah saat tgl dan bulan aku dilahirkan Ibu ke dunia yang fana ini. Kata Ibu, aku lahir pada hari Minggu, ketika semua anggota keluarga berkumpul di rumah.. Jadi, ketika lahir, mereka dapat dengan cepat melihatku... Waah..., aku pasti malu sekali dilihat oleh mereka saat itu. Hehe... Termenung..mengingat-ingat kembali ..Entah bagaimana rupaku ketika lahir... Tapi yang jelas, ketika melihat photo masa batitaku yang masih tersimpan rapih di laci album photo keluarga, aku memiliki rambut sedikit ikal dan mata yang coklat bundar, hidung aga pesek, kulit bersih, dan tubuh yang montok!! Banyak yang bilang, aku dominan mirip Bapak, termasuk sifatnya yang sedikit keras loooh!!..Gawat... Apa mau dikata..., aku harus menerimanya... sampai saat ini aku selalu menyeimbangkannya dengan belajar terus agar sifat itu dapat digunakan kepada hal-hal yang baik... Dan, maaf yaaa.. buat temans yang tidak suka dan pernah tersakiti karena sifatku itu...aku cuma manusia biasa yang t

Lorong waktu

Aujordhui, le 17 Juillet 2008. Sepertinya baru saja masuk Tahun 2008, eh...tiba-tiba beberapa bulan lagi sudah mendekati akhir tahun. Duuuh..cepat sekali waktu berlalu...aku berpacu dengan waktu, usiaku semakin hari berkurang, kepalaku mulai ditumbuhi uban, kulitku semakin kering, dunia semakin tua.... Ooooohh..bagaimana ini!!???? (hehe...mulai deeeeh..kayaknya hiperbola neeh!!!). Masih terbayang, ibu dan ayah menimang-nimangku, menghiburku dengan nyanyian yang merdu, menjaga, merawat dengan kasih-sayang saat aku memerlukan, mengajariku banyak hal. Masuk Sekolah Dasar, SMP, SMA, hingga ke Perguruan Tinggi terlewati tanpa terasa.., hasilnya??? ijazah demi ijazah dikumpulkan.. Sudah berapa bayak biaya yang dikeluarkan orangtuaku..??, tak terhingga.. Terimakasih my dearest papa-mama. Waktu seakan berlari, setelah menyelesaikan kuliah, aku bekerja disini di Jakarta, jauh dari keluarga. Waaah..ternyata sudah 8 tahun aku melewati hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun...ufff